Senin, 25 Oktober 2010

Kreatifitas dapatkah menjadi masalah sosial?

kretifitas anak bangsa di dunia perfilm-an memang patut diacungi jempol,banyak karya-karya para pembuat film yang berhasil mendapatkan penghargaan dari dalam maupun luar negeri,namun sayangnya kebanyakan film yang beredar dan digemari masyarakat adalah film horor,sedangkan film yang bergenre pendidikan sangat sedikit dan dapat dihitung dengan jari diantaranya laskar pelangi,darah garuda,sang pencerah dsb.ketertarikan masyarakat terhadap film-film bergenre pendidikanlah yang mengakibatkan film bergenre pendidikan sangat sedikit jumlahnya dibandingkan film bergenre horor sex yang mendapat minat yang besar dari masyarakat.
Mengapa kebanyakan masyarakat di Indonesia menyukai film dengan genre horor?jika ditilik dari sejarah Masyarakat Indonesia dahulu kala menganut kepercayaan animisme dan dinamisme yaitu kepercayaan terhadap roh-roh halus dan benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan ghaib,hal ini lah yang dijadikan inspirasi dan kesempatan dalam berkreasi,mereka membuat film-film hantu yang memang sangat digemari masyarakat Indonesia yang tanpa disadari meskipun masyarakat kita sekarang ini mengaku sebagai masyarakat modern namun pola pikir meraka masih terpengaruhi oleh kepercayaan terhadap roh-roh halus dan benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan ghaib,lihatlah masyarakat kita yang masih mempercayai batu ponari yang dianggap memiliki kekuatan ghaib,mereka adalah masyarakat modern dengan pola pikir yang masih sangat-sangat sederhana .maka dari itu orang-orang yang memiliki kretifitas yang tinggi dalam membuat film menggunakan hal ini sebagai kesempatan meraih keuntungan dengan membuat film-film dengan genre horor atau hal-hal yang irrasional.
Sekarang ini banyak hantu yang menjadi bintang terkenal mengalahkan artis-artis papan atas karena hantu-hantu itu sukses mebintangi sejumlah film-film terkenal yang digemari masyarakat Indonesia diantaranya kuntilanak,pocong 2,tali pocong perawan,suster ngesot,jelangkung dsb.film-film tersebut berhasil menarik perhatian para penonton Indonesia ini dapat dibuktikan dengan membludaknya penonton di bioskop yang menayangkan film-film horor tersebut.kretifitas pembuat film memang patut diacungi jempol jika dilihat dari keberhasilannya menarik minat penonton namun kreatifitas membuat film horor ini sebaliknya berdampak pada pembentukan mental yang buruk bagi masyarakat apalagi bagi para generasi muda yang senang mencari sesuatu hal yang baru apalagi film horor di Indonesia kebanyakan dibumbui dengan adegan-adegan yang tidak pantas atau tidak layak menjadi tontonan para remaja muda.jika hal ini dibiasakan dan dianggap bukan sebagai masalah sosial maka dampaknya akan dapat dirasakan dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan dengan melihat sikap mental Masyarakat dimasa yang akan datang.film horor yang dibumbui adegan tidak layak ditonton remaja muda merupakan gejala sosial yang efeknya tidak akan diketahui pada saat itu juga efeknya akan terasa beberapa tahun yang akan datang.film horor "panas" akan dapat membentuk mental generasi muda yang buruk dimasa yang akan datang seperti mental penakut,percaya pada hal irassional,dan dapat menjerumuskan ke arah pergaulan bebas karena kebanyakan dari film-film horor itu menayangkan adegan-adegan yang tidak senonoh,mungkin juga akan ada sumanto-sumanto lain dimasa yang akan  datang yang mempercayai bahwa peninggalan orang yang sudah mati baik kain kafan atau anggota badan lainnya jika dimiliki seseorang maka seseorang tersebut akan memiliki kekuatan ghaib.hal ini dapat terjadi jika Masyarakat kita selalu disuguhi dengan tayangan-tayangan yang irassional atau tayangan-tayangan yang berbau horor dan tahayul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar